inas Blog
Sabtu, 31 Mei 2014
Either you run the day, or the day runs you
Jumat, 15 Januari 2010
Transit Oriented Development
- Membangun komunitas yang aktif dan nyaman, yang menghubungkan orang dengan lokasi pekerjaan, komersial dan hiburan.
- Mengurangi perjalanan dan hambatan di jalan raya, serta menjaga hirarki jalan dengan mendorong orang menggunakan transportasi massal.
- Terdapat jaringan sirkulasi (jalan)
- Bus Rapid Transit dan tempat pemberhentiannya (halte)
- Fasilitas pejalan kaki dan pesepeda untuk menghemat pergerakan kendaraan bermotor.
- Fasilitas-fasilitas umum seperti taman, plaza, fitness centre, sekolah, perpustakaan, tempat penitipan anak, kantor pos dan sebagainya.
- Areal parkir
- Pengembangannya terintegrasi baik dengan lingkungan sekitarnya
- Menyediakan fasilitas dan jasa yang melayani wilayah yang lebih besar dalam skala yang sesuai.
- Kombinasi dari kawasan umum, rekreasi dan komersial.
- Berorientasi ke pedestrian dan pesepeda sehingga pergerakan kendaraan bermotor dibatasi.
- Ramah lingkungan.
- Kualitas hidup yang lebih baik
- Mereduksi tingkat kemacetan dan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor pribadi
- Mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan transportasi
- Menurunkan tingkat polusi udara
- Merangsang kegiatan masyarakat di lokasi TOD.
- Aksesibilitas dan Visibilitas
- Sarana dan Prasarana
- Keamanan dan keselamatan
- Kenyamanan.
Potensi Diri
Selasa, 12 Januari 2010
Kemacetan dan TOD
Beberapa kota besar di Indonesia tidak lepas dari masalah kemacetan. Kemacetan sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Seolah-olah macet menjadi hal yang biasa. Tapi tahukah kita betapa besar kerugian yang ditimbulkan kemacetan? Kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan lalu lintas diantaranya meningkatnya biaya operasional kendaraan akibat menurunnya kecepatan perjalanan rata-rata, kerugian nilai waktu akibat hilangnya kesempatan berproduksi akibat tundaan waktu perjalanan, kerugian psikis akibat stress serta perilaku yang tidak produktif, serta gangguan kesehatan akibat polusi udara.
Makassar merupakan salah satu kota yang rawan terjadi kemacetan lalu-lintas. Terutama pada ruas jalan Urip Sumoharjo. Saat ini upaya yang dilakukan Pemerintah Kota pada level mikro yaitu dengan pelebaran jalan. Timbul pertanyaan kemudian apakah kebijakan ini cukup efektif menyelesaikan masalah kemacetan?. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dari upaya pelebaran jalan ini:
1. Produksi kendaraan yang terus meningkat dan tidak dibatasi dalam beberapa waktu kedepan dapat menimbulkan kejenuhan tingkat pelayanan jalan.
2. Pelebaran jalan menjadi faktor pemicu bertambahnya jumlah kendaraan pribadi.
3. Ditebangnya beberapa pohon besar yang sudah berusia puluhan tahun yang merupakan penghasil oksigen, disisi lain polusi udara semakin meningkat.
4. Masalah klasik klaim tanah di lokasi pelebaran jalan yang dilakukan masyarakat dalam meminta dana ganti rugi atau pembebasan lahan.
Dalam menangani masalah transportasi di Makassar, Pemerintah Kota Makassar sudah saatnya memperhatikan konsep pendekatan TOD (Transit Oriented Development). Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang, pendekatan TOD harus menjadi acuan sehingga tercermin pula pada rencana yang lebih detail (Rencana Detail Tata Ruang-RDTL) dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Penentuan lokasi tempat tinggal, tempat kerja dan pusat kegiatan lainya harus dilakukan terpadu dengan sistem transportasi untuk memudahkan warga menggunakan angkutan massal. Daerah perintis kemerdekaan adalah merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan konsep TOD karena dapat mengurangi perjalanan kendaraan pribadi ke pusat kota.